Search

Manusia Dalam Cermin


Bertahun-tahun lalu ada seorang penjelajah yang pergi ke alam liar Afrika. Di antara berbagai bawaan, dia membawa dua buah cermin ukuran besar. Ketika tiba penjelajah ini menaruh cermin ini pada dua pohon yang berhadapan kala dia sedang mempersiapkan penjelajahan. Lalu dia memperhatikan seorang penduduk asli datang menghampiri satu dari cermin itu dengan tombak di tangannya. Penduduk asli ini mulai menusuk-nusuk cermin itu, dan pada akhirnya membuat semua gerakan untuk membunuh lawan yang dia lihat di cermin. Penjelajah lalu berjalan ke arah penduduk asli dan menanyakan mengapa dia meremukkan kaca cermin itu. Penduduk asli membalas : "Dia (bayangan dalam cermin) bermaksud membunuh saya, jadi saya bunuh dia lebih dulu".

Penjelajah menerangkan pada pria pribumi bahwa bukan untuk itu maksud cermin dibuat. Penjelajah membawa pribumi ini pada cermin satunya yang masih tersisa dan menunjukkan padanya guna cermin : bagaimana melihat jika rambutnya tersisir rapi, untuk melihat apakah cat di wajahnya sudah tepat dan untuk melihat bagaimana besarnya ototnya kini. Penduduk asli begitu terpesona kala cermin itu mampu menunjukkan sisi terbaik dirinya dan merefleksikan seorang pria yang ramah.

Itulah yang terjadi dengan jutaan orang di sekeliling kita. Mereka menjalani kehidupan dengan mengharapkan suatu pertarungan. Mereka mengharapkan pertempuran dan itulah caranya mereka bersikap. Mereka mengharapkan memiliki musuh dan mereka begitu yakin dengan hal itu. Mereka mengharapkan untuk mengalami kesulitan, agar pemerintah mencoba mengambil manfaat dari keberadaan mereka, agar perusahaan memberi pekerjaan lemburan dan membayar mereka dengan murah. Coba tebak apa yang sebenarnya terjadi? Ini benar-benar kedengaran seperti kebanyakan tayangan popular di TV. Mereka mempertunjukkan perkelahian, argumentasi dan melibatkan karakteristik terburuk dari manusia.

Apakah jenis cermin yang Anda lihat setiap pagi kala melihat orang yang Anda lihat. Tuhan memberikan pada setiap kita kekuatan untuk memilih dan itu termasuk dunia, orang-orang dan hasil yang kita harapkan. Apa yang Anda pikir dan lihat sekarang ini pada akhirnya akan menjadi seperti apa jadinya Anda. Ini bukan prinsip baru, hanya saja perlu lagi diingatkan pada kita sekarang dan untuk waktu ke depan.