Search

TENTARA YANG BUTA



Pada Perang Dunia II, hiduplah seorang kakek yang mempunyai koleksi uang logam yang sangat langka di dunia. Dia takut tentara musuh akan merampas koleksinya. Karena itu, dia memasukkan koleksinya ke dalam karung kecil dan menyembunyikannya.

Dan benar, sepasukan tentara menerobos masuk rumahnya. Mereka menodongkan senjata sambil mencari koleksi yang sangat terkenal itu. Mereka membongkar lemari, mengeluarkan isi laci, mencari di dapur, di langit-langit dan semua tempat yang dicurigai secara teliti. Tapi hasilnya nihil. Lalu, dengan kecewa mereka pergi dan tak pernah kembali.

Di manakah koin itu? Ternyata kakek meletakkan karung berisi koin itu di tempat terbuka, yaitu di lantai ruang bawah tanah. Meski melihatnya, para tentara mengabaikannya karena mereka justru mencarinya di tempat tersembunyi.

Sebagaimana tentara "buta" itu, kita sering kali tidak melihat "harta" yang ada di depan kita. Banyak orang Kristen yang rindu terjun di dunia pelayanan. Kita menunggu sebuah pelayanan "ideal" seperti yang ditampilkan di TV atau dimuat di majalah rohani. Tapi akhirnya kita hanya menunggu saja, karena kita mencarinya di tempat tersembunyi.

Padahal ladang pelayanan itu terhampar di depan kita. Entah itu berupa orang gila yang lewat di depan kita, pengemis yang menadahkan tangan di lampu merah atau waria yang mengamen di depan warung kita.

Orang yang tidak berinisiatif melakukan perbuatan baik tidak akan diingat kebaikannya.